RINGKASAN
MATERI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
pemahaman umum, bahasa Indonesia sudah diketahui sebagai alat berkomunikasi.
Setiap situasi memungkinkan seseorang memilih variasi bahasa yang akan
digunakannya. Berbagai faktor turut menentukan pemilihan tersebut, seperti
penulis, pembaca, pokok pembicaraan, dan sarana.
Di dunia ini diciptakan Manusia dan
binatang keduanya memiliki pengetahuan. Pengetahuan ini digunakan untuk
membedakan baik dan buruk, hitam dan putih.. Senantiasa pengetahuan ini
dikembangkan menurut permasalahan hidupnnya. Manusia lain dengan binatang,
binaang menggunakan pengetahuannya hanya untuk bertahan hidup. Binatang
dibekali pengetahuan untuk mengenali predator yang mengintai dirinya dan
mengambil tindakan untuk melindungi diri. Akan tetapi, pengetahuan binatang
tersebut tidak mampu mereka kembangkan. Jadi, pengetahuan binatang hanya
digunakan untuk bertahan hidup.
Ada dua penyebab manusia mampu
mengembangkan pengetahuannya. Pertama ialah karena manusia memiliki bahasa.
Bahasa ini berguna dalam melakukan pengomunikasian informasi dan jalan pikiran
yang melandasi informasi tersebut. Kedua adalah adanya kemampuan manusia dalam
berpikir berdasarkan suatu alur kerangka berpikir tertentu. Cara berpikir
inilah yang disebut dengan penalaran.
Bahasa merupakan salah satu unsur
identitas nasional. Bahasa dipahami sebagai sistem perlambangan yang secara
arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai
sarana berinteraksi manusia. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang
mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis.
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan kebudayaan menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis.
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan kebudayaan menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Pengertian
Paragraf Dalam Bahasa Indonesia
2.
Pengertian
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
3.
Pengertian
Penalaran Induktif dan Deduktif
4.
Pengertian
Penerapan Kaedah Bacaan
5.
Pengertian
Diksi atau Pilihan kata
6.
Pengertian
Bahasa Indonesia dan berbagai Ragamnya dan Pengarug Iptek
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian masing-masing materi
2.
Dapat
menjelaskan setiap bagian-bagian dari masing-masing materi
3.
Dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan, mengenai berbahasa yang baik dan benar
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Paragraf
Dalam Bahasa Indonesia
Paragraf atau alinea merupakan
gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan dan membentuk sebuah
gagasan. Gagasan itu lebih jelas kalau dilengkapi dengan uraian-uraian
tambahan. Setiap kalimat dalam paragraph akan selalu berkaitan satu dengan
lainnya untuk membentuk suatu bagian yang saling berkaitan.
Paragraf dalam Bahasa Indonesia
memiliki unsur-unsur, syarat-syarat, maka dalam menyusun suatu paragraph
tersebut tidaklah sembarangan. Dan suatu paragraph tersebut terdiri atas
kalimat utama dan kalimat penjelas yang letaknya setiap paragraph bisa sama dan
bisa juga tidak, ada yang didepan(deduktif), dibelakang(induktif), didepan dan
dibelakang(campuran), dan menyebar(deskriptif/naratif). Paragraf pun memiliki
jenis yang dapat dibedakan dari yang lain, seperti paragraph
narasi,eksposisi,deskripsi,persuasi dan argumentasi.
B.
Kalimat
Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam bahasa Indonesia
memiliki pola dasar yaitu S (Subjek), P (Predikat), O (Objek) dan K (
Keterangan). Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat
pula. Akan tetapi, membuat kalimat efektif tidaklah gampang karena memerlukan
keterampilan tersendiri. Kesalahan yang banyak ditemukan dapat dikelompokkan
sebagai berikut, yaitu :
1. ketidaklengkapan unsur kalimat,
2. kalimat dipengaruhi bahasa
Inggris,
3. kalimat mengandung makna ganda,
4. kalimat bermakna tidak logis,
5. kalimat mengandung gejala
pleonasme, dan
6. kalimat dengan struktur rancu.
C.
Penalaran
Induktif
Penalaran Induktif adalah proses
penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum
berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut Induksi.
Dalam penalaran Induktif ini ada 3 jenis penalaran Induktif yaitu :
1.
Generalisai
ialah proses
penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejaladengan sifat-sifat tertentu
untuk menarik kesimpulan mengenai semua atausebagian dari gejala serupa.
Generalisasi dibuktikan dengan data, contoh, statistic dll.
2.
Analogi
adalah suatu
proses penalaran membandingkan sifat esensial yang mempunyai persamaan. Dengan
asumsi tersebut diasumsikan ada persamaan pula dalam hal lainya.
3.
Hubungan
sebab akibat ataupun hubungan akibat–sebab
Hubungan
sebab akibat diambil dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang
lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu
atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta tersebut.
D.
Penalaran
Deduktif
Penalaran Deduktif Merupakan
suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang
sudah ada menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan.
Penalaran deduktif juga merupakan proses penalaran untuk menarik kesimpulan
dari hal-hal atau fakta-fakta yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat
khusus.
Macam-macam dari Penalaran Deduktif®Silogisme Suatu
bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan)
yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan
proposisi ketiga.
Entinem Entinem adalah penalaran deduksi
secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau
tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui. Entinem berasal dari kata
Enthymeme, enthymema (Yunani) yang berasal dari kata kerja enthymeisthai yang
berarti ‘simpan dalam ingatan’ Silogisme muncul hanya dengan dua proposisi.
E.
Sumber
Perkembangan Bahasa Indonesia
Sumber pertama bahasa Indonesia
salah satunya adalah serapan dari bahasa asing dan bahasa melayu. Sejarah
tumbuh dan berkembangnya Bahasa Indonesia tidak lepas dari Bahasa Melayu.
Dimana Bahasa melayu sejak dahulu telah digunakan sebagai bahasa perantara
(lingua franca) atau bahasa pergaulan. Bahasa melayu tidak hanya digunakan di Kepulauan
Nusantara, tetapi juga digunakan hampir diseluruh Asia Tenggara. Hal ini
diperkuat dengan ditemukannya Prasasti-prasasti kuno dari kerjaan di indonesia
yang ditulis dengan menggunakan Bahasa Melayu.
Kedudukan Bahasa Indonesia :
1.
Sebagai Bahasa
Nasional
Seperti yang tercantum dalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional yang kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.
Seperti yang tercantum dalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional yang kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Lambang kebangsaan
2. Lambang identitas nasional
3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
1. Lambang kebangsaan
2. Lambang identitas nasional
3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
2.
Sebagai
Bahasa Negara
Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36) mengenasi kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36) mengenasi kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
F.
Penerapan
Kaedah Ejaan
Ejaan ialah penggambaran bunyi
bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang
distandardisasikan. Ejaan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam hal :
distandardisasikan. Ejaan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam hal :
1.
landasan pembakuan tata bahasa,
2.
landasan
pembakuan kosakata dan peristrilahan, dan
3.
alat
penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia.
Di samping itu, ejaan mempunyai
fungsi praktis yaitu membantu pemahaman pembaca di dalam mencerna informasi
yang disampaikan secara tertulis.
Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16
Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan
Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni
Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.
Dan juga diresmikan pula huruf-huruf berikut di dalam
pemakaian:
f maaf, fakir
v valuta, universitas
z zeni, lezat
q, x huruf-huruf q dan x yang
lazim digunakan dalam ilmu eksakta tetap dipakai.
G.
Diksi atau
Pilihan Kata
Kreatifitas
dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan atau
ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam
menghasilkan tulisan yang indah, enak dibaca, serta ide yang ingin disampaikan
penulis dapat dipahami dengan baik.
Diksi adalah kemampuan penulis untuk mendapatkan kata agar dalam pembacaan dan pengertiannya tepat.
Kata ilmiah adalah kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Pembentukkan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu.
Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai dengan EYD.
Diksi adalah kemampuan penulis untuk mendapatkan kata agar dalam pembacaan dan pengertiannya tepat.
Kata ilmiah adalah kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Pembentukkan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu.
Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai dengan EYD.
Syarat-Syarat Pemilihan Kata :
1.
Makna
Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit.
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit.
2.
Makna Umum
dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas.
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas.
3.
Kata Konkrit
dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh pancaindra.
Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh pancaindra.
4.
Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan.
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan.
5.
Kata Ilmiah
dan Kata Populer
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
H.
Bahasa
Indonesia Dengan Berbagai Ragamnya
Bahasa
Indonesia adalah bahasa yang menjadi tolak ukur
identitas bangsa Indonesia sekarang ini. Banyak rakyat Indonesia yang tidak
mengerti bahkan tidak peduli dengan kaidah bahasa Indonesia, banyak diantara
mereka malah tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar
sehari-hari mereka baik di lembaga pendidikan, hingga diruang publik sekalipun.
Alasan mereka bahwa bahasa Indonesia bukanlah bahasa Internasional yang
digunakan secara universal di seluruh dunia.
Macam-macam
Ragam Bahasa :
1.
Ragam bahasa
berdasarkan media
a)
Ragam bahasa lisan yang
meliputi, berpidato, berdiskusi dan bertelepon.
b)
Ragam bahasa tulis ditandai
dengan keermatan menggunakan ejaan dan tanda baca(yang secara tepat dapat
melambangkan intonasi), kosakata, penggunaaan tata bahasa dalam pembentukan
kata, penyusunan kalimat, paragraf dan wacana.
2.
Ragam Bahasa
Berdasarkan Waktu
Berdasarkan
waktu terdapat ragam bahasa lama dan ragam bahasa baru(modern). Ragam bahasa lama lazim digunakan dalam
enulisan naskah-naskah lama(kuno)
3.
Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan Komunikasi
a.
Ragam bahasa
ilmiah, adalah sarana verbal yang efektif, efesien, baik dan benar.
b.
Ragam bahasa pidato, dipengaruhi oleh:
·
tujuan (menghibur,
memberitahu, mengajak/meminta)
·
situasi (resmi,
setengah resmi, ataun tidak resmi)
·
pendekatan isi pidato (pendekatan
akademis/intelektual, pendekatan
moral
dan pendekatan sosial). Pidato resmi
menyajikan materi yang bersifat mulia
dan kebenarannya bersifat universal.
c.
Ragam bahasa tulis resmi, ditandai oleh:
·
penyajian
materi/pesan yang berifat mulia dan kebenaran yang bersifat
universal,
·
penggunaan
fungsi-fungsi gramatikal secara eksplisit dan konsisten.
d.
Ragam bahasa
sastra, ragam ini mengutamakan unsur-unsur keindahan seni,
e.
Ragam bahasa berita, lazimnya digunakan dalam
pemberitaan pada media elektronik (televisii dan radio), media cetak (majalah,
surrat kabar) dan jurnal.
I.
Peran dan
Fungsi Iptek terhadap Bahasa Indonesia
Perkembangan
teknologi pada umumnya akan membawa implikasi hukum pada penggunanya, terutama
bila kepentingan strategis para pengguna mengalami konflik antara satu dengan
yang lainnya. Konflik kepentingan ini dapat meliputi para individu pengguna
teknologi baru maupun meliputi konflik kepentingan nasional antar negara. Untuk
menghindari dampak NEGATIF dari perkembangan dan penguasaan teknologi terhadap
kepentingan nasional, maka Indonesia perlu menyusun perangkat hukum yang
mengatur pelaksanaan penguasaan IPTEK yang jelas dan tegas serta bersifat
antisipatif.
Bahasa
adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis yang
dipergunakan dan disepakati bersama oleh masyarakat. Awalnya di Indonesia
bahasa Melayu digunakan sebagai lingua franca tetapi sejak 18 Agustus 1945 bahasa
Indonesia secara resmi digunakan sebagai bahasa nasional.
Peran bahasa
Indonesia dapat dirasakan dalam IPTEK dan IPTAK. Dalam IPTEK bahasa Indonesia
berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan dan dalam IPTAK berperan sebagai
sarana komunikasi keagama
J.
Teknis
Menulis Karya Ilmiah
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan,
yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh
masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah
penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil
penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah:
- Objektif
- Pola berfikir deduktif – induktif
- Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan
kaki, dan daftar pustaka. Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :
- Karya tulis
- Makalah
-
Skripsi
-
Thesis
- Disertasi
- Laporan hasil peneliti
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pentingnya
suatu kepengetahuan mengenai Berbahasa Indonesia yang baik dan benar sangat
mutlak selain kita sebagai bangsa Indonesia kita adalah pemilik bahasa itu.
Dengan bertambahnya wawasan mengenai kebahasaan sangat dapat membantu dalam
bernusa dan bangsa karena Basaha Indonesia mempunyai dua kedudukan yaitu :
1.
Sebagai
Bahasa Nasional
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Lambang kebangsaan
2. Lambang identitas nasional
3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Lambang kebangsaan
2. Lambang identitas nasional
3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
2.
Sebagai
Bahasa Negara
Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36) mengenasi kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36) mengenasi kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan demikian telah jelas
kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia dalam kehidupan di keseharian tinggal
kita yang harus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Saran
Untuk
teman-teman pemuda se-Indonesia kita yang muda yang beda dan bisa untuk
mengaplikasikan dalam kehidupan, pahamilah bahasa kita sendiri agar baik dan
bernilai tinggi di mata dunia. Pemahaman pada ejaan yang benar kiranya dapat
mendorong kita pengguna bahasa Indonesia harus terus meningkatkan kualitas
bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa modern
yang dapat mengaktualisasikan konsep-konsep ipteks.
DAFTAR PUSTAKA
Kelompok I – 10. 2012. Penalaran induktif, penalaran deduktif,
msumberperkembangan bahasa Indonesia, penerapan kaidah ejaaan, diksi atau
pilihan kata, paragraf dalam bahasa Indonesia, bahasa indonesia dengan berbagai
ragamnya, kalimat dalam bahasa indoneisa. Samarinda: Fakultas Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Universitas Mulawarman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar