Manfaat perdagangan internasional:
Dampak Positif Perdagangan Internasional
Berikut ini beberapa dampak positif perdagangan
internasional.
a. Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara
Terjalinnya hubungan di antara negara-negara yang melakukan
perdagangan dapat memudahkan suatu negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang
belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu mengisi kekurangan
dari setiap negara, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.
b. Meningkatkan produktivitas usaha
Dengan adanya perdagangan internasional, kemajuan teknologi
yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat. Meningkatnya teknologi
yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam
menghasilkan barang-barang.
c. Mengurangi pengangguran
Perdagangan internasional dapat membuka kesempatan kerja
baru, sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga kerja baru untuk memasuki
dunia kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan, maka
pengangguran dapat berkurang.
d. Menambah pendapatan devisa bagi Negara
Dalam kegiatan perdagangan internasional, setiap negara akan
memperoleh devisa. Semakin banyak barang yang dijual di negara lain, perolehan
devisa bagi negara akan semakin banyak.
Kegiatan impor
mempunyai dampak positif dan negatif terhadap perekonomian dan masyarakat.Untuk
melindungi produsen di dalam negeri, biasanya suatu negara membatasi jumlah
(kuota) impor.Selain untuk melindungi produsen dalam negeri, pembatasan impor
juga mempunyai dampak yang lebih luas terhadap perekonomian suatu negara.
Dampak positif pembatasan impor tersebut secara umum sebagai berikut:
Dampak positif pembatasan impor tersebut secara umum sebagai berikut:
1) Menumbuhkan rasa
cinta produksi dalam negeri.
2) Mengurangi
keluarnya devisa ke luar negeri.
3) Mengurangi
ketergantungan terhadap barang-barang impor.
4) Memperkuat posisi
neraca pembayaran.
Negara yang melakukan
pembatasan impor juga menerima dampak yang tidak diinginkan. Dampak negatifnya
sebagai berikut:
1) Jika terjadi aksi
balas-membalas kegiatan pembatasan kuota impor, maka perdagangan internasional
menjadi lesu. Dampak selanjutnya adalah, terganggunya pertumbuhan perekonomian
negara-negara yang bersangkutan.
2) Karena produsen
dalam negeri merasa tidak mempunyai pesaing, mereka cenderung kurang efisien
dalam produksinya. Bahkan tidak hanya itu, produsen juga kurang tertantang
untuk meningkatkan mutu produksinya.Kegiatan pembatasan kuota impor oleh suatu
negara dapat mengakibatkan tindakan balasan bagi negara yang merasa dirugikan.
3. Mengendalikan
harga produk ekspor di dalam negeri
Pemerintah
meningkatkan ekspor dengan mengusahakan harga di dalam negeri lebih murah. Cara
yang ditempuh antara lain menekan laju inflasi dan menciptakan tingkat bunga
pinjaman yang rendah.
a. Dampak Positif Perdagangan
Internasional
Negara pengekspor maupun pengimpor
mendapatkan keuntungan dari adanya perdagangan internasional. Negara pengekspor
memperoleh pasar dan negara pengimpor memperoleh kemudahan untuk mendapatkan
barang yang dibutuhkan.Adanya perdagangan internasional juga membawa dampak
yang cukup luas bagi perekonomian suatu negara. Dampak tersebut antara lain
sebagai berikut:
1) Mempererat persahabatan antarbangsa
Perdagangan antarnegara membuat tiap
negara mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan. Oleh
karena itu, perdagangan internasional dapat mempererat persahabatan
negara-negara yang bersangkutan.
2) Menambah kemakmuran Negara
Perdagangan internasional dapat
menaikkan pendapatan negara masing-masing. Ini terjadi karena negara yang
kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara lain, dan negara yang
kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan. Dengan
meningkatnya pendapatan negara dapat menambah kemakmuran negara.
3) Menambah kesempatan kerja
Dengan adanya perdagangan antarnegara,
negara pengekspor dapat menambah jumlah produksi untuk konsumsi luar negeri.
Naiknya tingkat produksi ini akan memperluas kesempatan kerja. Negara pengimpor
juga mendapat manfaat, yaitu tidak perlu memproduksi barang yang dibutuhkan sehingga
sumber daya yang dimiliki dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih
menguntungkan.
4) Mendorong kemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Perdagangan internasional mendorong
para produsen untuk meningkatkan mutu hasil produksinya. Oleh karena itu, persaingan
perdagangan internasional mendorong negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu
dan teknologinya agar produknya mempunyai keunggulan dalam bersaing.
5) Sumber pemasukan kas Negara
Perdagangan internasional dapat
meningkatkan sumber devisa negara. Bahkan, banyak negara yang mengandalkan
sumber pendapatan dari pajak impor dan ekspor.
6) Menciptakan efisiensi dan
spesialisasi
Perdagangan internasional menciptakan
spesialisasi produk. Negara-negara yang melakukan perdagangan internasional
tidak perlu memproduksi semua barang yang dibutuhkan. Akan tetapi hanya
memproduksi barang dan jasa yang diproduksi secara efisien dibandingkan dengan
negara lain.
7) Memungkinkan konsumsi yang lebih
luas bagi penduduk suatu Negara
Dengan perdagangan internasional,
warga negaranya dapat menikmati barang-barang dengan kualitas tinggi yang tidak
diproduksi di dalam negeri.
b. Dampak Negatif Perdagangan
Internasional
Adanya perdagangan internasional
mempunyai dampak negatif bagi negara yang melakukannya. Dampak negatifnya sebagai
berikut.
1) Adanya ketergantungan suatu negara
terhadap negara lain.
2) Adanya persaingan yang tidak sehat
dalam perdagangan internasional.
3) Banyak industri kecil yang kurang
mampu bersaing menjadi gulung tikar.
4) Adanya pola konsumsi masyarakat yang
meniru konsumsi negara yang lebih maju.
5) Terjadinya kekurangan tabungan
masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena masyarakat
menjadi konsumtif.
6) Timbulnya penjajahan ekonomi oleh
negara yang lebih maju.
7) Neraca Perdagangan dan Neraca
Pembayaran
1. Tarif
Tarif adalah hambatan perdagangan berupa penetapan pajak
atas barang-barang impor.Apabila suatu barang impor dikenakan tarif, maka harga
jual barang tersebut di dalam negeri menjadi mahal.Hal ini menyebabkan
masyarakat enggan untuk membeli barang tersebut, sehingga barang-barang hasil
produksi dalam negeri lebih banyak dinikmati oleh masyarakat.
Kuota adalah bentuk hambatan perdagangan yang menentukan
jumlah maksimum suatu jenis barang yang dapat diimpor dalam suatu periode tertentu.Sama
halnya tarif, pengaruh diberlakukannya kuota mengakibatkan harga-harga barang
impor menjadi tinggi karena jumlah barangnya terbatas.Hal tersebut dapat
terjadi karena adanya pembatasan jumlah barang impor sehingga menyebabkan biaya
rata-rata untuk masing-masing barang meningkat.Dengan demikian, diberlakukannya
kuota dapat melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang luar
negeri.
Larangan impor adalah kebijakan pemerintah yang melarang
masuknya barang-barang tertentu ke dalam negeri.Kebijakan larangan impor
dilakukan untuk menghindari barang-barang yang dapat merugikan
masyarakat.Misalnya melarang impor daging sapi yang mengandung penyakit
Anthrax.
Subsidi adalah kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan
kepada produk dalam negeri.Subsidi yang dilakukan pemerintah dapat berupa
keringanan pajak, pemberian fasilitas, pemberian kredit bank yang murah ataupun
pemberian hadiah atau insentif dari pemerintah.Adanya subsidi, harga barang
dalam negeri menjadi murah, sehingga barang-barang hasil produksi dalam negeri
mampu bersaing dengan barang-barang impor.
Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara
dengan cara menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam
negeri.
Manfaat Ekspor dan Impor
Pertukaran ekspor dan
impor mempunyai manfaat bagi negara pengekspor dan pengimpor. Manfaat tersebut
antara lain sebagai berikut.
1. Menambah Devisa
Negara-negara
pengekspor barang dan jasa akan memperoleh keuntungan yang berupa devisa.
Devisa artinya simpanan berupa mata uang asing.
2. Terjadi Alih Teknologi
Kegiatan ekspor dan
impor akan menimbulkan alih teknologi. Negara-negara pengimpor barang dan jasa
dapat menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi dari barang dan jasa yang
didatangkan dari luar negeri.Apabila dapat memproduksi sendiri, maka kita tidak
perlu mengimpor barang dan jasa itu.
3. Memperluas
Lapangan Kerja
Kegiatan ekspor dan
impor dapat membuka wawasan lapangan kerja.Lapangan kerja di Indonesia
terbatas.Sedangkan jumlah pencari kerja di Indonesia sangat banyak.Banyak
negara yang masih kekurangan tenaga kerja.Kesempatan ini dimanfaatkan oleh
pencari kerja di Indonesia.Indonesia banyak mengirim tenaga kerja Indonesia ke
luar negeri.Tenaga kerja itu dikirim ke negara tetangga serta negara-negara di
Kawasan Timur Tengah.
4. Terciptanya Harga yang Stabil
Apabila produksi
barang di dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan masyarakat, harga menjadi
tidak stabil dan cenderung naik.Sebab, barang terbatas sedangkan yang membutuhkan
banyak.Oleh karena itu, diperlukan tambahan barang-barang untuk menutup
kebutuhan tersebut. Tambahan barang-barang kebutuhan dapat diimpor dari negara
lain. Dengan impor barang, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dan harga
menjadi stabil.
5. Mengenal Mata Uang
Berbagai Negara\Kegiatan ekspor dan impor dapat mengenal mata uang berbagai
negara.Tiap-tiap negara memiliki mata uang.Ada beberapa mata uang yang diterima
sebagai alat pembayaran perdagangan internasional.Misalnya dolar Amerika
Serikat dan poundsterling Inggris.Berikut ini mata uang dari berbagai negara di
dunia. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekspor dan impor sangat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi diIndonesia. Karena ekspor dan impor merupakan salah satu
dari sumber pendapatan negara berupa devisa. Dan selain mendapatkan devisa,
dengan impor dan ekspor kita juga mendapatkan manfaat lain yang dapat memajukan
perekonomian negara kita ini.
Misalnya,
semula mengekspor kelapa sawit, sekarang mengekspor kelapa sawit dan minyak
kelapa sawit.Adapun penganekaragaman horisontal berarti menambah macam barang
yang diekspor dengan barang yang tidak merupakan produk lanjutan dari barang
lama.
7) Memungkinkan konsumsi yang lebih
luas bagi penduduk suatu negara
Dengan perdagangan internasional, warga negaranya dapat menikmati barang-barang dengan kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri.
Dengan perdagangan internasional, warga negaranya dapat menikmati barang-barang dengan kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri.